Pendidikan Teknologi Informasi memiliki peran yang semakin penting dalam era digital saat ini. Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS), sebagai lembaga pendidikan yang progresif dan inovatif, senantiasa berkomitmen untuk menghadirkan peningkatan mutu dalam program studi Pendidikan Teknologi Informasi (PTI) dan Program Studi lainnya. Salah satu langkah nyata dalam mendukung misi ini adalah melalui kegiatan Workshop Asesor Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), yang telah sukses dilaksanakan di Hotel Grand Cordela Kota Tasikmalaya pada hari Jumat tanggal 4 Agustus 2023.
Kegiatan workshop yang berlangsung kondusif ini menghadirkan sosok yang tidak asing di dunia akademik, Dr. Ir. Ahmad Rifandi, M.Sc., sebagai pemateri utama. Dengan latar belakang dan pengalaman yang kaya dalam bidang RPL, Dr. Ahmad Rifandi membawa wawasan yang mendalam terkait pengenalan RPL dari segi peraturan hingga aspek teknisnya.
Pengenalan Mendalam tentang Recognisi Pembelajaran Lampau (RPL)
Salah satu fokus utama dalam workshop ini adalah memberikan pemahaman mendalam tentang Recognisi Pembelajaran Lampau (RPL). RPL merupakan suatu proses di mana pengalaman belajar yang diperoleh individu di luar lingkungan pendidikan formal diakui dan dinilai sebagai kompetensi yang relevan. Dr. Ahmad Rifandi secara tuntas menjelaskan konsep dasar RPL, manfaatnya, serta kerangka regulasi yang mengatur RPL di Indonesia. Peserta workshop dibekali dengan pemahaman yang kuat mengenai pentingnya RPL sebagai alat untuk mengakui potensi dan kompetensi yang diperoleh melalui pengalaman di luar kelas.
Teknis Pelaksanaan Recognisi Pembelajaran Lampau
Tidak hanya berhenti pada aspek konseptual, workshop ini juga mengupas tuntas wawasan teknis terkait pelaksanaan RPL. Dr. Ahmad Rifandi menjelaskan secara rinci langkah-langkah yang harus ditempuh dalam mengakui dan menilai kompetensi dari pengalaman belajar lampau. Peserta workshop diajak untuk memahami proses validasi, verifikasi, dan dokumentasi yang diperlukan dalam rangka mengimplementasikan RPL secara efektif di lingkungan pendidikan.
Membangun Pemahaman tentang Evaluasi Diri (Evadir) Mata Kuliah Program Studi
Selain mengupas tentang RPL, workshop ini juga memperkenalkan konsep Evaluasi Diri (Evadir) mata kuliah program studi. Evadir memiliki makna sebagai dokumen yang digunakan oleh program studi untuk mengevaluasi dokumen serta portofolio dari mahasiswa. Dr. Ahmad Rifandi mengajak peserta untuk memahami pentingnya evadir sebagai alat untuk mengukur efektivitas pengajaran dan pembelajaran di mata kuliah tertentu. Evadir menjadi jendela yang membuka wawasan mengenai keberhasilan program pembelajaran serta potensi perbaikan yang dapat dilakukan.
Kegiatan Workshop Asesor Recognisi Pembelajaran Lampau (RPL) ini tidak hanya meningkatkan pemahaman peserta tentang RPL dan evadir, tetapi juga menjadi momentum berharga untuk menjalin koneksi dan kolaborasi di antara para profesional dan akademisi di bidang Pendidikan Teknologi Informasi.
Dengan adanya workshop ini, PTI UMTAS terus mengukuhkan posisinya sebagai lembaga pendidikan yang progresif, adaptif, dan berkomitmen untuk memberikan pengalaman belajar terbaik bagi mahasiswanya. Langkah-langkah seperti ini membawa harapan besar dalam menghasilkan lulusan PTI UMTAS yang siap menghadapi tantangan dunia teknologi informasi yang semakin dinamis dan kompleks.
RPL Sebagai Alternatif Pembelajaran
RPL hadir sebagai cara lain untuk menggapai gelar Sarjana Pendidikan Teknologi Informasi. Cara ini bukanlah mempermudah proses perkuliahan, melainkan menjadi cara alternatif.